Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Teladan Lukman Untuk Umat Manusia

Siapakah Luqman ?

Kisah Teladan Lukman Untuk Umat Manusia. Luqman adalah hamba Allah Swt. yang Salih. Ia tidak menerima kenabian, tetapi menjadi seorang  ayah pilihan Allah Swt. Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari Kota Sudan. Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah Swt., sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’an.
Kisah Teladan Lukman, nasihat lukman kepada anaknya, dalil nasihat lukman kepada anaknya, sejarah lukman dalam alquran

Luqman adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin Nahur merupakan nama dari Azar ayah nabi Ibrahim a.s. Luqman hidup selama 1.000 tahun. Ia menjadi guru Nabi Daud a.s. sebelum diangkat menjadi nabi. Pekerjaan Luqman pada awalnya adalah tukang kayu, tukang jahit, dan juga menggembala domba. Ia kemudian diangkat menjadi qadhi (hakim). Luqman menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt.

Lukman Banyak Bersyukur

Pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. Luqman/31: 12 di atas ialah:
1. Luqman adalah seorang hamba Allah Swt. yang telah dianugerahi-Nya hikmah, yaitu selalu bersyukur. Luqman selalu bersyukur atas nikmat yang ia peroleh.

2. Allah Swt. katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah Swt.), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna, dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat makan dan minum, memiliki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar, serta memiliki iman Islam. 

3. Allah Swt. telah menganugerahi Luqman ketaatan beribadah kepada Allah Swt., memiliki perasaan halus, akal pikiran, dan pengetahuan luas.

Nasihat Lukman Kepada Anaknya

Jangan Musyrik atau Menyukutan Alloh SWT

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah Swt.) sesungguhnya mempersekutukan (Allah Swt.) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”.

Apa arti mempersekutukan Allah Swt.?

Mempersekutukan artinya menyerupakan sesuatu dengan Allah Swt. Misalnya menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai Tuhan lalu dipuja-puja dan disembah. Wahai anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak akan pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan  sebagai sumber nikmat dan karunia. Barangsiapa ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang tersebut telah berbuat kezaliman yang besar. ¨alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan tidak menaruh kasing sayang.

Jangan Angkuh Dan Sombong

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Luqman:18).

Ciri-ciri sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqman/31: 18 di atas adalah:
  • memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong),
  • berjalan di muka bumi dengan angkuh, dan
  • membanggakan diri sendiri.

Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?” Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, dan merasa hebat sendiri. Misalnya; merasa paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, dan paling hebat. Kalau berjalan dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan sebagainya. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi membanggakan diri, artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt. Hai anakku, Itulah beberapa contoh keteladanan akhlak mulia dan budi pekerti yang diajarkan Luqman al-Hakim yang harus kita teladan.

Hendaklah Berbuat Kebajikan

Artinya: Hai anakku, dirikanlah Salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah Swt). (Q.S. Luqman/31: 17).

Luqman berseru: “Hai Anakku”

1. Dirikanlah salat wajib maupun salat sunah. Salat adalah tiang agama (Islam).

Barangsiapa yang menegakkan salat berarti menegakkan agama, dan barangsiapa yang tidak menegakkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama.

Kerjakanlah sesuatu yang baik. Misalnya, perbuatan berikut ini.
  • Rajin beribadah dan Berdo'a
  • Hormat dan patuh pada orang tua
  • Hormat dan patuh kepada bapak dan ibu guru
  • Rajin mengaji
  • Rajin belajar
  • Berangkat ke Sekolah Tepat Waktu dan Selalu Bersih
  • Bertutur Kata Santun
  • Mengerjakan Tugas Pekerjaan Rumah Tepat Waktu

2. Hindari perbuatan buruk (mungkar). Misalnya:
  1. syirik atau menyekutukan Allah Swt.,
  2. membenci kedua orang tua,
  3. membenci bapak dan ibu guru,
  4. berkelahi,
  5. mencuri, serta
  6. berkata kasar dan kotor.
3. Hendaklah selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik, dan sabar menghindari yang buruk.

Demikinlah kisah teladan Lukman kepada anaknya yang bisa kita ambil pelajaran atau dijadikan contoh untuk membangun keluarga yang berkwalitas, serta soleh solehah. Aamiin

Posting Komentar untuk "Kisah Teladan Lukman Untuk Umat Manusia"