Bagaimana Metode Menentukan Awal Puasa Ramadan ?
Penentuan Awal Bulan Ramadan. Kalian tentu seringkali mendapati perbedaan dalam memulai ibadah puasa Ramadan. Ada sebagian umat Islam yang mulai melaksanakan puasa Ramadan lebih awal dari umat Islam yang lain. Hal itu disebabkan oleh penggunaan metode yang berbeda dalam menentukan awal bulan Ramadan.
Adapun penentuan awal bulan Ramadan terdapat 3 metode, yaitu:
- Dengan metode rukyat, yaitu melihat bulan pada awal bulan Ramadan, baik secara langsung maupun dengan mempergunakan alat bantu.
- Dengan metode hisab, yaitu melalui ilmu hitung yang dilakukan oleh para ahli astronomi (ilmu perbintangan atau ilmu falak) dalam menentukan awal bulan Ramadan.
- Dengan metode mencukupkan bilangan bulan Syakban menjadi 30 hari.
Ketiga metode tersebut mendasarkan pada pemahaman terhadap dalil-dalil dalam Al-Qur’an maupun hadis sebagai berikut.
Artinya:“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (Q.S. Yunus (10): 5)
Hadis Nabi saw. menyebutkan:
Artinya:“Rasulullah saw. bersabda: “Berpuasalah kamu karena melihat hilal (tanggal 1 awal bulan Ramadan) dan berbukalah kamu karena melihat hilal (tanggal 1 awal bulan Syawal). Jika hilal tertutup oleh mendung, maka sempurnakanlah bulan Syakban menjadi 30 hari.” Dalam riwayat yang lain disebutkan: “Jika hilal tertutup oleh mendung, maka kira-kirakanlah.” (H.R. Al-Bukhari).
Demikianlah beberapa metode atau cara menentukan awal puasa ramadhan yang sudah dijelaskan secara singkat diatas, semoga bermanfaat bagi kita semuanya, Aamiin.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Metode Menentukan Awal Puasa Ramadan ?"