Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Iman kepada Nabi dan Rasul Allah

Nama-nama Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah swt. berjumlah sangat banyak. Para Nabi dan Rasul tersebut merupakan manusia pilihan Allah swt. sebagai utusan-Nya di bumi.

Pengertian Iman kepada Nabi dan Rasul Allah. Wahyu Allah disampaikan kepada manusia melalui orang-orang pilihan-Nya yang disebut dengan Rasul. Rasul adalah manusia yang dipilih Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada umat manusia. Jadi, rasul juga seorang manusia seperti kaum yang dipimpinnya. Rasul tidak hanya bertugas untuk menyampaikan masalah ilahiyyah (ketuhanan), tetapi juga mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan dan menjadi teladan bagi umatnya. Diutusnya rasul adalah untuk memperbaiki keadaan suatu umat dan bangsa yang telah rusak. Allah swt. berfirman:

iman kepada nabi dan rasul

Artinya:“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.” (Q.S. al-Anbiya’ [21]: 25). (Depag RI,2006: 450) 

Iman kepada Nabi dan Rasul Allah berarti percaya bahwa Nabi dan Rasul adalah utusan Allah swt. yang bertugas untuk membimbing manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Beriman kepada Nabi dan  Rasul termasuk bagian dari rukun iman, yaitu rukun iman yang keempat.

Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah swt. yang disebutkan dalam AlQur’an sebanyak 25 orang, tetapi ada pula yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Mu’min (40) ayat 78.
pengertian iman kepada nabi dan rasul alloh swt

Artinya:“Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (Q.S. al-Mu’min (40): 78). (Depag RI, 2006: 685).

Posting Komentar untuk "Pengertian Iman kepada Nabi dan Rasul Allah"