Keteladanan Dari Kisah Nabi Isa As
Keteladanan Dari Kisah Nabi Isa As. Di antara keteladanan yang patut dicontoh dari kisah Nabi Isa a.s. adalah sifat gigih dalam memperjuangkan agama Allah swt., suka bersilaturahmi, dan tidak memiliki rasa dendam.
Gigih dalam memperjuangkan agama Allah swt.
Nabi Isa a.s. adalah sosok nabi yang sangat gigih dalam memperjuangkan agama Allah swt., meskipun beliau dicemooh sebagai anak yang tidak mempunyai bapak. Beliau juga menerima fitnah dari umatnya akibat dari tugas dakwah yang diembannya dan mengajak hanya menyembah Allah swt.. Selain itu, beliau dikejar-kejar oleh bani Israil danakan dibunuh serta dikhianati oleh muridnya yang bernama Yahuza atau Yudas Iskariot. Akan tetapi, Allah swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s. dari usaha pembunuhan dan mengangkatnya ke langit, sebagaimana dinyatakan Allah swt. dalam Q.S. an-Nisa’ (4) : 159: “dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya. Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” Q.S. an-Nisa’ (4): 157-158).
Suka bersilaturahmi
Nabi Isa a.s. ketika mendapat tugas sebagai Rasul untuk mendakwahkan ajaran-Nya seringkali berkunjung kepada tetangga dan juga kerabatnya agar mau menerima ajakan dakwahnya. Beliau sangat suka bersilaturahmi, karena beliau menyadari, bahwa silaturahmi akan mempererat persaudaraan. Dengan bersilaturahmi pula, orang lain merasa bahagia karena mendapat kunjungan dari saudaranya.
Oleh sebab itu, senanglah untuk mengunjungi sanak saudara, tetangga, dan juga kerabat dalam rangka menjalin tali silaturahmi serta mengakrabkan persaudaraan. Sebab, dengan bersilaturahmi juga dapat memanjangkan umur, sebagaimana sabda Rasulullah saw.. Silaturahmi akan menghilangkan permusuhan dan sebaliknya, akan mempererat persaudaraan.
Tidak memiliki rasa dendam
Meskipun Nabi Isa a.s. sejak masih bayi sudah dicemooh karena dilahirkan tanpa bapak, tetapi beliau tidak memiliki sedikit pun rasa dendam kepada orangorang yang telah mencemoohnya. Beliau justru menjalin persaudaraan dengan orang-orang yang telah mencemoohnya dengan cara suka bersilaturahmi. Begitu juga dengan kalian, jangan suka menyimpan rasa dendam kepada orang yang telah menghina, menganiaya, ataupun menyakiti diri kalian. Sebab, sikap dendam tidak akan dapat menyelesaikan masalah. Akan tetapi, justru dengan sikap pemaaf akan menjadikan orang lain segan terhadap kita dan menghormati kita.
Ingatlah bahwa sifat dendam merupakan sifat setan. Jika orang telah dirasuki sifat dendam, maka hidupnya tidak akan tenang karena selalu memikirkan bagaimana membalas kejahatan orang lain yang telah menganiayanya. Oleh sebab itu, agama Islam memerintahkan untuk menebarkan sikap pemaaf dan lapang dada agar hidup senantiasa dalam kebahagiaan.
Posting Komentar untuk "Keteladanan Dari Kisah Nabi Isa As"